Tuesday, January 18, 2011

a letter from the soul


Tiada ayat yang paling bernilai untuk kita ungkapkan dalam hidup ini kecuali perkataan ‘syukur’.

Syukur pada Dia. Allah semesta alam.

Dia lah kerinduan dari segala rindu. Cinta dari segala cinta yang menyerap jiwa jiwa yang cintakan syurgaNya.

Dapatkah kita rasa dzauknya jiwa kita bila mengingatinya?

Dzauk dalam mengenggam amanahnya?

Malah, jika itulah yang kita rasa, sudah pasti kita tidak pernah akan terasa letih dan lelah dalam menyerah diri kepadaNya sehingga kita dapat memaknai segala macam gerak, mencakupi di setiap waktu dan ruang serta kesempatan yang diberikan untuk kita menuju satu titik yang abadi dalam kesempurnaan ikrar yang syahdu!

Wahai Akhi …

pernahkah kita terfikir bahawa Allah tidak pernah lansung melupakan kita walau sekelip mata kelkatu pun.!

Malah Dia terus memberi dan memberi…

Ingatkah dulu?

Sejarah dulu.

Dalam kita berada dalam potongan sejarah yang kelam.

Waktu kita masih terhijab dari hidayah.

Waktu kita tersesat dalam belantara kehidupan. Tidak memahami makna dan hakikat kehidupan. Melanggar akan segala tata tertib seorang hamba. Waktu kita belum mengenal kerlipan islam ….

Dia lah Allah yang memusing kemudi bahtera kita menuju pulau ubudiyah yang penuh dengan rahmat dan ketenangan ini!

Apakah bila kita disita waktu dalam keletihan dan tidak berdaya dijalannya dakwah ini dan problematika hidup sebagai manusia ini, Dia akan membiarkan kita terkapai kapai lemas?

Apakah bila kita dihimpit kesulitan dan seluruh makhluk tidak dapat membantu, Dia akan melupakan kita?

Maha Suci Allah …

Tidak sekali kali!

Dia senantiasa ternanti nanti kita.

Ternanti nanti akan rajuk kita untuk bersimpuh diharibaanNya.

Tunduk dengan rasa harap yang amat kuat akan rahmatNya dan rasa takut akan tertolak dari wilayah rahmatNya.

Kenapa tidak kita dorong kan kaki ke haribaanNya?

Datang dengan segenap pelusuk jiwa dan raga menyerah diri. Mengadu!

Kerana itulah dasar tauhid kita. Tauhid dalam makna ketundukan yang amat mengharap. 
Hai manusia kamulah yang berkenhendak akan Allah. Dan Allah. Dialah Maha Kaya lagi Maha Terpuji ~ Al Fathir 15
”Akhi, seringlah berdoa dan munajat dan yakinlah pada Allah kerana itulah satu satunya jalan untuk menyelesaikan masaalah antum.”

Perkataan itulah acapkali aku pesankan pada adik adik aku.

Mereka punya banyak masaalah. Masaalah keluarga. Duit. Kemiskinan. Akademik. Kawan. Kerja dan 1001 masalah yang tak terbendung. Bagaimana ingin fokus dengan dakwah dan perjuangan andai semua itu menganggu!

Bukan mereka tidak berdoa atau tidak tahu erti doa itu malah semua orang tahu akan kekuatan doa itu namun  masih terhijab! Terkadang kita tidak tahu apa yang menghalang!  Apakah asbabnya?

Adapun wahai akhi …

Apa yang aku pelajari dari guru sufiku, bahawa doa itu bukanlah hembusan perkataan tapi adalah hembusan jiwa!

Jiwa yang benar benar hidup dan mengharap!

Doa bukanlah hanya sekadar lontaran lisan tanpa makna tapi adalah surat dari sang jiwa untuk Rabbnya …

Tulislah disaat jiwamu benar benar sedang bersujud kepadaNya
Ya Allah jika pasukan ini binasa tidak akan ada lagi dibumi ini yang akan menyembahMu selama …
Itulah lantunan jiwa sang Rasul …

Pernahkah kita terbayangkan sewaktu menghayati sirahnya dengan qalbu kita, terbayang kita Rasul sedang merengek rengek dihadapan Rabb nya?

Di situlah dia mempertautkan jiwanya dengan Allah dengan tautan keyakinan kepada penciptaNya hingga dapat menyerap cahaya Allah kedalam jiwa dengan matahati yang terang bercahaya!

Itulah cara doa Rasul yang harus kita ikuti yang bukan hanya lafaz lafaz yang tiada energi. Lafaz doa yang gelap gelita tanpa cahaya.

Lebih lebih lagi doa duat seperti kita ini. Seharusnya kita  tidak terlupa untuk memasangkan sayap amal solih dan taubat agar  kedua  sayap itu  boleh berjalan mengiringi surat jiwa kita menuju awan dan segera melampaui cakrawala menembus angkasa mencapai langit …

Beramallah sebelum berdoa. Bertaubatlah sebelum berdoa ….itulah muqadimahnya.

” Ana dah doa dah akh, tapi rasanya inilah takdir ana” Begitu rasa kecewa seorang sahabat aku walku berlaku perceraian dengan isterinya.

Bagi aku sebenarnya dia salah …

dia cepat putus harapan!

Apa yang aku belajar, takdir adalah sesuatu yang subjektif.

Takdir adalah dari ilmu Allah dan hanya Allah saja yang tahu bila dan dimana Dia berkehendakan takdir itu jatuh! Namun manusia sering menyalahgunakan kalimah itu untuk menutup kelemahan dan sifat kemunafikan mereka dan sebagai salah satu jalan keluar dari masaalah yang mereka cipta.

Ibnu Qayyim pernah berkata
jika perisai doamu lebih kuat dari musibah, ia akan menolaknya. tetapi jika musibah lebih kuat dari perisai doamu, maka ia akan menimpamu. namun doa itu sedikitnya tetap akan mengurangi efeknya. Adapun jika perisai doamu seimbang dengan kekuatan musibah, maka keduanya akan bertarung.”
Disinilah kekuatan doa itu memainkan peranannya dan kekuatan doa itulah berhubungkait dengan hubungan kita dengan Allah!

Disinilah doa mempertemukan dua kehendak. Kehendak Allah dan kehendak manusia. Itulah kekuatan yang mahadahsyat. Rahim yang senantiasa melahirkan semua peristiwa sepanjang sejarah manusia yakni TAKDIR kita.

Asbab itulah yang membuatkan seseorang yang telah sempurna doanya boleh menerima segala keputusan Allah dengan lapang dada dan ketenangan ….

Inilah yang sepatutnya dipelajari oleh setiap duat diperjalanan yang berliku ini.

Doa itu adalah senjata kita.

Doa itulah kekuatan dan harapan kita …

Wahai adik adik ku yang bermusafir di bumi ini …

Jangan kita putuskan munajat ini.

Ingatlah!

Doa bukanlah perkara main main.

Doa bukanlah kumpulan syair yang kering.

Doa bukanlah harapan yang dingin.

Dan doa bukanlah mengadahkan tangan kelangit tanpa roh.

Doa adalah surat kita. Surat jiwa kita yang akan terpaut dilangit.

Doa adalah rindu dan cinta yang tidak pernah selesai.

Setiap bait didalam doa kita adalah gelombang jiwa yang getarannya memecah lapisan langit …

Berdoalah!

Doakan aku akhi …doakan …

Aku juga menderita dijalan ini …

Namun aku tidak bersuara kerana suara seorang rijal seperti aku adalah dihati …

Aku bukan wanita dan akhawat yang suarat hatinya dimulut!

jumpa lagi …

muharrikdaie ~ menulis untuk mengerakan jiwa jiwa


Moga bermanfaat.
=')

No comments: